Dengan pembiasaan dan latihan rasa percaya diri berikut ini,
keberanian anak untuk tampil akan tumbuh dan berkembang.
Karena untuk percaya diri balita membutuhkan
waktu dan proses latihan serta kebiasaan.
** Biarkan anak yang
memutuskan ia akan tampil atau tidak. Dalam suatu acara, jika ada kesempatan
bagi anak-anak untuk tampil, tanyakan pada anak dengan nada relaks, ia mau
tampil atau tidak? Beri dia pilihan, misalnya jika tampil ia akan mendapat
hadiah dan tepukan, jika tidak tampil maka hadiah dan tepukan akan diberikan kepada anak-anak yang tampil.
Jangan buru-buru kecewa bila anak menggeleng, tidak antusias, atau tidak
berani. Mungkin dia ingin mengobservasi dulu suasana di sekitarnya, mungkin ia
sangat nervous, atau mungkin juga ia betul-betul tidak tertarik pada apa yang
ada di panggung. Ulangi pertanyaan Anda setelah beberapa saat. Jangan paksa anak tampil jika dia merasa tidak nyaman.
** Tampil
ramai-ramai. Kalau tampil sendirian bagi
anak terasa menyeramkan, biarkan dia tampil bersama anak-anak lain, berdua atau
berlima. Dengan tampil ramai-ramai, anak merasa perhatian orang tidak hanya
tertuju kepadanya. Kalau terpaksa, dia juga bisa ngumpet di balik punggung
teman! Pengertian tampil ramai-ramai juga bisa diartikan tampil ditemani bunda
atau ayah di panggung.
** Coba-coba dan
pakai alat bantu. Ada lho, anak yang ingin tampil menyanyi tapi dari pinggir panggung. Atau, anak tampil di
panggung sambil memakai topeng - agar wajahnya tidak kelihatan - atau menyanyi putus-putus karena baru satu
kalimat dia lari ke pelukan bunda, lalu kembali lagi ke panggung, dan
seterusnya. Biarkan proses ini terjadi sebab merupakan cara anak untuk
beradaptasi dengan perhatian publik yang tertuju kepadanya.
** Latih anak sebelum
tampil, agar menguasai kemampuannya.
Buat semacam gladi resik, yang melatih dan merinci langkah-langkah yang
harus dilakukan anak, mulai dari berdiri, berjalan ke panggung, memberi hormat,
tersenyum, mengambil mike, menyanyi/menari/membaca puisi, mengucapkan terima kasih, dan meninggalkan
panggung.
** Besarkan hatinya.
Sebelum anak tampil, sesederhana apa pun
penampilannya - misalnya hanya
untuk menyerahkan buket bunga pada orang yang berpidato - katakan, “Kamu sudah berlatih keras. Saatnya
kamu menunjukkan kemampuanmu.” Jika
penampilannya kurang memuaskan, katakan, “Ayah dan Bunda senang dan bangga kamu
berani tampil di muka umum.” Jika
penampilannya memuaskan, beri dia pujian, “Kamu hebat. Yuk, makan es krim untuk
merayakan.”
** Jangan mengritik
jika anak belum berani tampil atau hanya tampil di rumah. Katakan saja Anda
mengerti ia belum mau tampil. Namun, kapan pun ia ingin tampil, Anda siap
membantu dan menemani.
** Daftarkan anak ke
klub seni, olahraga, atau apa saja yang menarik minatnya. Cara ini membuat anak mempelajari sesuatu
secara sistimatis sehingga ia menguasai
suatu ketrampilan. Dan, klub biasanya memberi kesempatan pada murid-muridnya
untuk tampil dalam acara yang dihadiri
orangtua. Tujuannya, latihan berani tampil bagi anak dan agar orangtua bisa
menyaksikan kemajuan anak.
** Ajak anak melihat
penampilan anak seusianya. Saat ia menyaksikan anak-anak beraksi, di dalam hatinya mungkin terbit rasa iri atau
inspirasi untuk bisa seperti mereka. Tanyakan kepada anak, "Kamu mau
seperti dia? Bisa, kok, kalau kamu mau belajar untuk tampil seperti dia."
** Biasakan tampil di
acara berskala kecil, misalnya di acara makan malam keluarga, lomba-lomba
bersama sepupu-sepupunya, pesta ulang tahun, parade tingkat RT, dan lain-lain.
Itu akan melatih keberanian anak untuk tampil. Sumber : www.ayahbunda.co.id