Mengajarkan Anak Memilih Jajanan Sehat



Memberikan arahan pada buah hati tentang cara memilih jajanan sehat memang tidak mudah. Tapi, cobalah kenalkan mereka pada beberapa jenis zat berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan di sekitar kawasan sekolah. Kenalkan pada buah hati Anda, mengenai warna jajanan yang membahayakan dan apa efek buruknya jika zat-zat berbahaya masuk ke dalam tubuhnya.

Berikut tips mengajarkan anak agar bisa memilih jajanan sehat dari Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM, Dewi Prawitasari saat ditemui di SDN 01 dan SDN 02 Menteng Dalam, Casablanca, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 12 januari 2010.

- Katakan pada si kecil untuk memilih makanan yang baik dengan memperhatikan bentuk makanan. Untuk jajanan berwarna ‘ngejreng’ atau menyolok, minta si kecil untuk menghindari makanan tersebut.

- Biasakan bertanya pada pedagang untuk memperlihatkan kepedulian si kecil pada kemanan pangan. Cara seperti ini bisa memotivasi pedagang untuk meninggalkan praktik-praktik salah yang mereka lakukan.

- Ingatkan si kecil untuk memperhatikan label atau kotak kemasan. Jajanan anak dikatakan aman, jika pada labelnya tercantum nama produk, jenis bahan, berat bersih, nama dan alamat produsen atau importir, masa kadaluarsa, dan nomor pendaftaran (MD, ML,ST atau P IRT).

- Waspada terhadap makanan dan minuman berwarna menyolok. Bisa jadi bahan pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan tetapi bahan pewarna tekstil. Biasanya banyak digunakan untuk jajanan seprti kerupuk dan saos sambal.

- Rayu si kecil agar tidak jajan di sekolah, lebih baik bawakan bekal dari rumah. Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan jajanan kecil buatan rumah untuk di bawa ke sekolah.

- Pandai-pandai pilih makanan yang bersih. Lihat situasi sekitar, apakah banyak serangga yang hinggap dimakanan. Jika berada di tempat kotor otomatis akan banyak serangga yang datang dan menempel di makanan. Ini juga berbahaya buat kesehatan, sebab seperti halnya lalat yang hinggap seringkali membawa mikroba jahat penyebab penyakit.

- Cuci tangan sebelum makan. Setelah meperkenalkan ciri makanan tidak sehat, beritahu pada anak, dalam jangka pendek, jika makanan ini dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan. Namun, dalam jangka panjang 10-20 tahun mendatang, jika zat-zat berbahaya ini terus menumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan kanker. Sumber: kosmo.vivanews.com

Jika Anak Suka Jajan


ORANGTUA perlu mengajarkan anak agar tidak terbiasa jajan. Selain berdampak kepada kesehatan, juga berdampak kepada perilaku boros dan mengatur keuangan anak. Widarwati, S. Psi, Psi, psikolog tumbuh kembang anak sekaligus ketua dari Yayasan Sinar Talenta Samarinda ini mengatakan bahwa anak pada usia balita hanya akan menunjukkan makanan yang diinginkannya dan transaksi dilakukan oleh orang tua, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

Namun bagi kebanyakan anak yang berusia 5 tahun ke atas, yang telah diberikan kepercayaan untuk memegang uang dan transaksi langsung kepada penjual jajanan, harus berhati-hati. “Ada beberapa kasus saat orang tua memberikan uang yang berlebihan kepada anak berumur 6 tahun setara kelas 1 SD yang di sekolahnya banyak penjual jajanan yang kurang sehat. Sehingga efeknya kelebihan uang saku yang seharusnya belum saatnya dipegang anak usia 6 tahun, tidak terasa akan cepat habis hanya dalam satu hari,” terang Widarwati.

Sebaiknya orang tua harus mengetahui rambu-rambu saat memberikan uang saku kepada anak. Uang saku yang diberikan harus ditetapkan. “Namun, orangtua harus tetap mengontrol uang saku yang telah diberikan. Digunakan untuk membeli apa saja uang sakunya,” jelas Widarwati saat ditemui di kantornya Di temui di kantornya di Jalan Durian No. 08 Komplek Voorvo, Samarinda.

Tidak dikontrolnya uang saku, membuat anak terus menerus meminta uang. Sehingga semua keinginan untuk membeli terus ada pada anak. “Jangan sampai perilaku senang jajan pada anak terbawa hingga dewasa. Karena ini membuat anak menjadi suka berbelanja atau shopaholic. Apabila sudah terlanjur dan tiba-tiba orang tua menghentikan kebiasaan si anak, maka emosi dan hal-hal yang merugikan lainnya akan muncul,” terangnya. Sebenarnya tujuan orangtua memberikan uang, agar anak bisa mengatur pengeluaran mereka sendiri.

Tidak masalah, asalkan diberikan uang saku yang sesuai dengan umurnya. “Misalnya bagi anak yang berumur 6 tahun atau masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar, cukup diberikan 5 ribu dan digunakan untuk 2 – 3 hari,” saran Widarwati. Jika dibatasi dan dikontrol baik orang tua, anak akan terhindar dari jajan yang tidak sehat. Orangtua juga perlu memberikan arahan jajanan mana yang layak dan yang tidak layak dikonsumsi. “Gunakan bahasa yang baik untuk melarang. Agar tidak ada rasa kecewa ketika dilarang untuk jajan, ditambah dengan bentakan atau teguran yang keras.

Teguran yang salah malah membuat emosi anak ikut naik dan akhirnya membantah atau melawan,” katanya. Selain itu, lingkungan ikut memengaruhi anak. “Jika teman-temannya dibebaskan jajan berlebihan, anak tanpa sadar akan mengikutinya. Diperlukan keserasian para orangtua agar semua bisa berjalan sebagai mana mestinya.” tambah perempuan berjilbab ini. Semua orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Jika orangtua kompak untuk mengajarkan hal baik tentang jajanan, maka tidak akan ada anak yang sering jajan berlebihan dan sembarangan.(*/rin/rsk/k1) Kaltim Post.co.id

Dongeng "Kura-kura dan Burung Elang"



"Pada dahulu kala hiduplah seekor kura-kura dan seekor burung elang. Walaupun sang kura-kura dan elang jarang bertemu karena sang kura-kura lebih banyak menghabiskan waktu disemak-semak sedangkan sang elang lebih banyak terbang, namun tidak menghalangi sang elang untuk selalu mengunjungi teman kecilnya yang baik hati, sang kura-kura.

Keluarga sang kura-kura sangat ramah dan selalu menyambut kedatangan sang elang dengan gembira. Mereka juga selalu memberi sang elang makanan dengan sangat royalnya. Sehingga sang elang selalu berkali-kali datang karena makanan
gratis dari keluarga kura-kura tersebut. Setiap kali sehabis makan dari keluarga kura-kura sang elang selalu menertawakan sang kura-kura : "ha ha betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makanan yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung"

Karena begitu seringnya sang elang menertawakan dan dengan egoisnya menghabiskan makanan sang kura-kura, maka seluruh hutan mulai menggunjingkan sikap sang elang tersebut. Para penghuni hutan tersebut merasa tidak suka dengan sikap seenaknya sang elang kepada sang kura-kura yang baik hati. Suatu hari seekor kodok memanggil kura-kura yang sedang berjalan dekat sungai. "Hai temanku sang kura-kura, berilah aku semangkok kacang polong, maka aku akan memberikan kata-kata bijak untukmu" seru sang kodok. Setelah menghabiskan semangkuk kacang polong dari sang kura-kura, sang kodok berkata lagi: "kura-kura, sahabatmu sang elang telah menyalahgunakan persahabatan dan kebaikan hatimu. Setiap kali sehabis bertamu di sarangmu, selalu saja dia mengejekmu dengan berkata " ha ha betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makan yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung". Pada suatu hari nanti sang elang akan datang kembali dan akan meminta sekeranjang makanan darimu dan berjanji akan memberikan makanan kepadamu dan anak-anakmu"

Benarlah yang dikatakan oleh sang kodok, sang elang datang dengan membawa keranjang dan seperti biasanya sang elang menikmati makanan dari sang kura-kura. Sang elang berkata: "hai temanku kura-kura, ijinkan aku mengisi keranjangku dengan makanan darimu, maka akan kukirimkan kepada anak istriku dan istriku akan memberimu makanan buatannya untuk istri dan anakmu". Kemudian sang elang terbang dan kembali menertawakan sang kura-kura. Maka segeralah sang kura-kura masuk kedalam keranjang tersebut dan ditutupi dengan sayuran buah-buahan oleh istrinya, sehingga tidak terlihat. Ketika sang elang kembali, istri sang kura-kura mengatakan bahwa suaminya baru saja pergi dan memberikan keranjang penuh berisi makanan kepada sang elang. Sang elang segera bergegas terbang sambil membawa keranjang tersebut.

Kembali dia menertawakan kebodohan sang kura-kura. Namun kali ini sang kura-kura mendengar sendiri perkataannya. Sampailah mereka di sarang sang elang, dan sang elang segera memakan isi keranjang tersebut sampai habis. Betapa terkejutnya melihat sang kura-kura keluar dari keranjang tersebut. "Hai temanku sang elang, engkau sudah sering mengunjungi sarangku namun belum pernah sekalipun aku mengunjungi sarangmu. Kelihatannya akan sangat berbahagianya aku kalau dapat menikmati makananmu seperti engkau menikmati makananku." Betapa marahnya sang elang karena merasa tersindir. Dengan marah ia mematuk sang kura-kura.Namun berkat batok rumah sang kura-kura yang keras, kura-kura tidak dapat dipatuk oleh sang elang. Dengan sedihnya sang kura-kura berkata: "Aku telah melihat persahabatan macam apa yang engkau tawarkan padaku hai sang elang. Betapa kecewanya aku. Baiklah antarkan aku kembali ke sarangku dan persahabatan kita akan berakhir." Sang elangpun berkata :"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membawamu pulang" Namun timbul pikiran jahat pada diri sang elang. "Aku akan menjatuhkanmu dan memakan sisa-sisa dirimu" pikirnya lagi.

Begitulah, sang kura-kura memegang kaki sang elang yang terbang tinggi. "lepaskan kakiku" seru sang elang marah. Dengan sabar sang kura-kura menjawab: "Aku akan melepaskan kakimu apabila engkau sudah mengantarkanku pulang ke sarangku" dengan kesal sang elang pun terbang tinggi, menungkik dan menggoyang-goyangkan kakinya dengan harapan sang kura-kura akan jatuh. Namun tidak ada gunanya. Akhirnya dia menurunkan sang kura-kura di sarangnya, dan segera terbang tinggi dengan perasaan malu.

Ketika sang elang terbang, sang kura-kura berseru : " Hai temanku persahabatan membutuhkan rasa saling membagi satu dengan lainnya. Aku menghargaimu dan kaupun menghargaiku. Namun bagaimanapun, sejak engkau menjadikan persahabatan kita hanya permainan, mentertawakan keramahan keluargaku dan aku maka sebaiknya engkau tidak usah lagi datang kepadaku". kurakuraku.com

Tips Memasak Mie Instant Yang Aman

MIE instan, merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mi instan di rumah. Sudah bukan info baru lagi, jika jenis makanan ini tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.


Untuk meminimalisir bahaya makan mie instan, ada beberapa tips mudah yang mungkin bisa Anda ikuti:

1. Saat memasak mie instan goreng, setelah direbus tiriskan dan bilas terlebih dahulu dengan air matang, sebelum menambahkan bumbu

2. Sedangkan untuk mie instan kuah, setelah mie direbus, jangan langsung dibubuhi bumbu mie instan. Tetapi tiriskan terlebih dahulu, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah gunakan saja air panas yang baru

Kedua cara ini berguna meminimalisir masuknya zat lilin ke dalam tubuh. Saat mie direbus, lilin bisa terlepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkonsumsi air rebusan mie.
Tidak sedikit mi instan yang mengandung lilin, tetapi campuran bahan seperti ini sering tidak tertera pada komposisi bahan di kemasannya.  Padahal lilin bisa menyebabkan usus mengalami iritasi, akibatnya adalah penyerapan nutrisi dari makanan lain tidak bisa optimal.
Bahan yang dianggap lebih berbahaya adalah natrium karbonat, jumlah bahan ini cukup banyak didalam sebungkus mi instan, antara 30-40 persen. Penderita jantung koroner dan hipertensi sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium karbonat. Sebab, dapat memicu meningkatnya tekanan darah.

Cara memasak mie instan selanjutnya, sebagai berikut:

3. Jika memungkinkan, ganti bumbu yang ada di dalam kemasan mie instan dengan bumbu dapur alami, yakni menggunakan bawang putih, sedikit merica, kemiri, garam, dan minyak sayur. Jika tidak sempat menambahkan bahan-bahan tersebut, gunakan bumbu instan tersebut setengahnya saja
4. Karena kandungan gizinya yang kurang, penambahan sayuran sangat direkomendasikan. Banyak jenis sayur dapat anda tambahkan bila hendak mengonsumsi mi instan. Tetapi, jangan rebus terlalu lama karena zat gizi sayuran bisa hilang karena rebusan air panas
Sebisa mungkin untuk menghindari konsumsi mie instan. Sebab, selain beberapa penyakit yang telah disebutkan di atas, terlalu banyak makan mie instan juga dapat menyebakan kanker dan kerusakan jaringan otak. Sumber : suaramerdeka.com

Tips Anak Agar Tidur Siang



TIDUR siang sangat berguna untuk mendapatkan siklus tidur malam hari yang baik bagi anak-anak. Namun, masalahnya banyak anak dan balita yang menolak untuk menjalaninya.

Membujuk anak agar mau tidur siang tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun Anda bisa menyimak tips berikut agar si buah hati mau memejamkan matanya di siang hari. Demikian seperti dilansir Ehow.
  • Cari waktu yang tepat
Pelajari tanda-tandanya ketika si kecil perlu ditidurkan, seperti sering menguap atau menjadi rewel. Pada hari selanjutnya tidurkan si kecil di jam yang sama, agar si kecil menjadi terbiasa mengantuk di jam-jam tersebut.
  • Lakukan beberapa kegiatan
Rencanakan beberapa kegiatan yang menyenangkan setiap hari sebelum tidur, seperti bermain, mewarnai atau membacakan dongeng untuknya. Dengan melakukan banyak kegiatan, si kecil merasa cukup kelelahan sehingga dia lebih mudah istirahat.
  • Kurangi cahaya di kamar
Si kecil akan lebih mudah tidur dengan kondisi kamar yang tidak terlalu terang. Oleh karena itu, gunakan tirai di kamarnya untuk menahan cahaya matahari di kamar dan pasang lampu tidur dengan cahaya redup.
  • Berikan ketenangan
Singkirkan berbagai gangguan yang ada, seperti musik yang bising, televisi atau suara anak-anak lain bermain. Berikan ketenangan untuk si kecil. Selain itu, Anda bisa mencoba memberi barang kesayangannya yang bisa menemani tidurnya, seperti boneka.

Jagung Rebus Keju

Ada cemilan sehat nih, rasanya enak, gampang buatnya, gak pake ribet,…
Jagung yang digunakan adalah jagung manis dan tidak terlalu tua, campurkan susu dan keju menghasilkan nikmat dan enak dilidah.
Bahan :
  •  3 buah jagung manis, pipil.
  •  1 sendok makan mentega 
  •  50 ml susu kental manis
  •  60 gr keju parut
Cara Membuat :
  • Kukus jagung manis hingga matang, angkat lalu beri mentega.
  • Masukkan sedikit jagung manis ke dalam wadah, beri susu kental manis dan keju parut, masukkan lagi jagung manis, susu kental manis dan keju parut. 
  • Sajikan 
NB : yang gak suka keju, bisa juga diganti dengan meisis atau parutan coklat batangan ya, susu bisa pakai yg rasa vanila atau coklat, tergantung seleraa.

Cerita Anak Kerang

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”
Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
sumber: unknown
 

KIDS FASHION Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez